Salju

Sabtu, 03 Desember 2016

MENERAPKAN 3E (EDUCATION, ECONOMIC, ECOLOGY) UNTUK MELESTARIKAN PENINGGALAN KOTA CINA DI MEDAN MARELAN

MENERAPKAN 3E (EDUCATION, ECONOMIC, ECOLOGY) UNTUK MELESTARIKAN PENINGGALAN KOTA CINA DI MEDAN MARELAN

Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja
Tingkat SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015
dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70
Kantor Balai Arkeologi Medan


Oleh :
KETUA KELOMPOK:

YULIASTI
NIS: 12785

ANGGOTA:

NURZAFIRA ERIZA

NIS: 13088


SMA NEGERI 15 MEDAN
Jl.  Sekolah Pembangunan No. 7 Medan
Kode Pos 20128, Telp. 061-8456806
Http://sman15medan.sch.id. Email : sma15_medan@yahoo.com











LEMBAR PENGESAHAN


MENERAPKAN 3E (EDUCATION, ECONOMIC, ECOLOGY) UNTUK MELESTARIKAN PENINGGALAN KOTA CINA DI MEDAN MARELAN

Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja
Tingkat SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015
dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70
Kantor Balai Arkeologi Medan

Disusun Oleh :

KETUA KELOMPOK:

YULIASTI
NIS: 12785

ANGGOTA:

NURZAFIRA ERIZA
NIS: 13088

                                                                       
Mengetahui,                                                                  Medan, 31 Juli 2015
Kepala SMA Negeri 15 Medan                                    Pembimbing,




Drs. Darwin Siregar, M.Pd                                       Sofyanto, S.Pd., M.Pd
NIP. 19590807 198803 1 004                                    NIP. 19830522 201001 1 015





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Menerapkan 3E (Education, Economic, Ecology) Untuk Melestarikan Peninggalan Kota Cina Di Medan Marelan
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses penyusunan karya tulis ini terutama waktu dan referensi, sehingga karya tulis ini dapat iikut sertakan dalam lomba karya tulis ilmiah remaja tingkat SMA Se Sumatera Utara Tahun 2015 yang diselenggarakan Balai Arkeologi Medan. Sebagai ucapkan terima kasih kepada Ayah dan Ibu kami dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat terselesaikan. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sofyanto, S.Pd., M.Pd selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dan Kepala SMA Negeri 15 Medan Drs. Darwin Siregar, M.Pd.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca, dengan menyadari karya tulis masih jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih untuk semuanya.


                                                                                                             Medan, 31 Juli 2015





                                                                                                             Penulis




DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................          i
KATA PENGANTAR....................................................................................           ii
DAFTAR ISI...................................................................................................         iii
                  
BAB I :     PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah .......................................................         1
B.       Rumusan Masalah.................................................................          1
C.        Tujuan dan Manfaat Penulisan...............................................          2
D.        Metode Penulisan..................................................................         2

BAB II : PEMBAHASAN
A.   Kota Cina Medan Marelan.....................................................         3
B.   Penerapan 3E (Education, Economic, Ecology)....................         5

BAB III:    PENUTUP...................................................................................
                   A.   Kesimpulan............................................................................         9
                   B.   Saran.....................................................................................         9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................        11
BIODATA PENULIS...................................................................................        12
                   

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia banyak yang tidak mengetahui sejarah dan benda/bangunan peninggalan-peninggalan penting bagi perkembangan bangsa dan negera Indonesia. Dibutuhkan usaha/upaya untuk memberikan informasi mengetahui peninggalan-peninggalan yang ada di Indonesia untuk diperkenalkan dijaga kelestariannya. Peninggalan-peninggalan yang penting di Indonesia yang tidak terjaga sehingga mulai rusak dan bahkan hilang. Peninggalan arkeolog yang ditemukan berbagai benda-benda dari aktivitas pada masa itu, alat-alat pembayaran ataupun hal-hal lainnya mulai sulit untuk terjaga dan tidak terlestarikan. Benda-benda tersebut akan menjadi benda sejarah karena tidak akan ditemukan pada zaman seperti sekarang. Dari berbagai benda-benda peninggalan dari aktivitas pada masa itu akan bisa menceritakan aktivitas pada masa itu yang bisa dilihat dari karakteristik yang ditemukan.
Merealisasikan untuk menjaga dengan melestartikan peninggalan seperti peninggalan halnya Kota Cina yang ada di Medan Marelan Kota Medan sangatlah sulit. Kota Cina sebagai wilayah bersejarah yang mengalami pusat perdagangan internasional yang sangat pesat pada masa itu akan dapat mengungkapkan bagaimana sebenarnya Kota Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera ini dapat maju dan berkembang seperti saat ini.
Untuk mengkaji secara dalam tentang kelestarian dan peninggalan dan Kota Cina yang berada di Medan Marelan maka karya tulis disusun dengan menghubungkan penerapan 3E (Education, Economic, Ecology) sebagai upaya menjaga pelestarian peninggalan yang ada di sana.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peninggalan Kota Cina di Medan Marelan?
2.      Bagaimana upaya yang dilakukan untuk melestastarikan peninggalan Kota Cina di Medan Marelan?

C.     Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tentang Kota Cina Medan Marelan masa lalu
2.      Untuk mengetahui upaya pelestarian peninggalan Kota Cina Medan Marelan

Sedangkan manfaat penulisan ini yaitu:
1.      Mengetahui tentang Kota Cina Medan Marelan sebagai peninggalan masa lalu
2.      Mengetahui upaya pelestarian peninggalan Kota Cina Medan Marelan sebagai situs yang bernilai tinggi

D.    Metode Penulisan
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumenter yakni salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam menelusuri data historis (Burhan Bungin, 2007, hal 121). Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data berupa dokumen tulisan dan artikel dari media cetak dan media elektronik.
            Data dokumenter yang telah dikumpulkan nantinya akan diurai dan dianalisis dengan menggunakan analisa isi dokumen (Content analysis document). Metode penulisan Content analysis document adalah yakni teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Moleong, 2007, 220).


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Kota Cina Medan Marelan
Kota Cina merupakan salah satu situs maritim yang potensial di pesisir timur Sumatera. Secara administratif terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Secara astronomis Kota Cina terletak pada 3º 43´ LU dan 98º 38´ BT yang berada di daerah aliran dua sungai besar yang bermuara di Selat Malaka dengan luas wilayah situs 25 Ha (McKinnon, 1978:1-5). Dua sungai tersebut adalah Sungai Deli dan Sungai Belawan yang berhulu dari daerah pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di pesisir timur Pulau Sumatera.
Pantai Timur Sumatera memiliki letak yang strategis secara geografis dan terbuka terhadap kontak serta interaksi dengan dunia luar. Berada tepat menghadap langsung ke Selat Malaka yang menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasioal, menjadikan beberapa tempat di sekitar pesisir pantai timur Sumatera pernah menjadi bandar dagang yang cukup ramai pada masanya. Keterbukaan lokasi bandar-bandar dagang tersebut, mempengaruhi karekteristik masyarakat bahari bersifat lebih terbuka, baik dalam adaptasinya dengan segala sesuatu yang baru maupun keterbukaannya dalam menerima aspek-aspek kebudayaan baru yang sebelumnya tidak mereka miliki serta memiliki orientasi kehidupan ekonominya dari perdagangan (Ambary,2000:12).
Letak Kota Cina yang ada di Medan Marelan yang langsung menuju laut lepas merupakan tempat yang cocok untuk berlabuh dan singgah para pedagang asing. Dalam sejarah perdagangan dunia, tercatat bahwa Selat Malaka merupakan wilayah perairan yang paling ramai di jalur Asia. Selat Malaka sebagai jalur perdagangan laut sering disebut sebagai Jalur Sutera Laut atau Jalur Sutera Kedua. Adapun komoditas yang diperdagangkan berasal dari berbagai wilayah di Nusantara, Cina, Eropa, India dan Timur Tengah.
Beberapa temuan artefakt yang ditemukan di lokasi situs Kota Cina Medan Marelan antara lain fragmen keramik Cina, arca dari bahan batu dan logam dengan ciri Cola style dari India Selatan, struktur bangunan bata (diduga candi), koin logam dengan lubang persegi di bagian tengahnya., fragmen gerabah, fragmen kaca, manik-manik serta sisa papan perahu yang ditemukan di situs Kota Cina dapat diindikasikan sebagai sisa aktivitas kemaritiman masa lalu di Kota Cina dan di pesisir timur Pulau Sumatera umumnya (Koestoro, dkk.,2004:31).
Keramik Chingpai yang merupakan jenis keramik, identik dengan bentuk wadah yang ukurannya relatif kecil dan tipis. Bahan dasarnya menggunakan stoneware dengan glasir warna putih/bening yang dihasilkan dari mineral silika (Si) yang terkadang mengalami efek samping dari pembakaran pada suhu yang tinggi, berupa retakan halus pada permukaan wadah yang sering disebut pecah seribu. Keramik Chingpai menjadi komoditas perdagangan setelah masa keemasan keramik celadon, keramik Chingpai diproduksi pada masa Dinasti Sung hingga Dinasti Yuan yang berkisar antara abad ke-12 hingga akhir abad ke-14 (Ambary,1984:69).
Objek arkeologi lain yang ada di situs ini adalah dua arca Buddha yang terbuat dari bahan batu granit.Arca Buddha pertama dikenali sebagai Buddha Amithaba dengan sikap tangannya dhyanamudra, arca Buddha berikutnya juga dikenali sebagai Buddha Amitabha juga dengan sikap tangan dhyanamudra dengan Usnisa (sebuah lidah api yang muncul dari puncak kepala), pada bagian tangan dan kaki lapisan kainnya dilipat tebal sehingga menyerupai gelang. Kedua arca Buddha tersebut memiliki gaya khas India Selatan (cola style)yang berasal dari abad ke-12–13 Masehi (McKinnon,1993/1994:59–60).
Selain itu ditemukan juga arca bersifat Hindu yang diduga merupakan arca Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi tanpa bagian kepala. Temuan lain adalah lingga dan yoni, sekarang disimpan sebagai koleksi di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Selain temuan arca, McKinnon (1978:68) dalam penelitiannya menemukan beberapa struktur bangunan dari batu bata, fragmen kaca, fragmen gerabah, dan kepingan koin Cina yang berasal dari abad ke-11 — 13 serta manik-manik. Banyak koin ditemukan tetapi hanya beberapa yang dapat diidentifikasi, antara lain yang berasal dari masa Dinasti Tang abad ke-8 — 10, Dinasti Sung selatan abad ke-12–13, sebagian dari masa Dinasti Sung utara abad ke-11–12 (Milner,1978:28).

B.     Penerapan 3E (Education, Economic, Ecology)
Melestarikan peninggalan Kota Cina di Medan Marelan dapat diterapkan melalui 3E (Education, Economic, Ecology) yang dilakukan secara integratis dan berkelanjutan sehingga akan menjadikan situs ini lebih baik dari kondisi sebelumya. Masyarakat diharapkan akan lebih kenal dan menjaga keberadaan situs ini sebagai sesuatu yang mempunyai nilai dan berharga tinggi. Untuk ini 3E akan diuraikan dibawah ini:
1.      Education (Pendidikan)
Melalui Education (pendidikan), Kota Cina di Medan Marelan dapat dijadikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk ilmu pengetahuan berupa sejarah atau pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia terutama pelajar/mahasiswa. Menambah ilmu pengetahuan atau wawasan agar lebih mengenal peninggalan-peninggalan di Indonesia guna tetap terpelihara tidak diambil oleh pihak negara lain yang mengaku sebagai pemilik peninggalan tersebut.
Kepunahan peninggalan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun harus melakukan pelestarian melalui berbagai upaya sehingga kebanggaan pada masa lampau terhadap peninggalan-peninggalan yang ada di Kota Cina tetap terjaga. Peninggalan yang sudah lama ditinggalkan sejak lama akan meninggalkan benda-benda peninggalan dari berbagai aktivitas yang menceritakan kegiatan pada masa itu.
Oleh karena itu, upaya secara edukatif harus terus dilakukan dengan melakukan penyebaran informasi dan pengetahun terhadap masyarakat terutama siswa/mahasiswa. Kegiatan dalam bentuk pendidikan berupa pelatihan, kunjungan atau pemutaran video yang menceritakan tentang Kota Cina Medan Marelan sehingga nilai-nilai pendidikan akan tertanam dalam diri siswa/mahasiswa. Selain itu juga dengan melakukan berbagai kegiatan di bidang pendidikan tentang Kota Cina sebagai peninggalan sejarah dengan temuan arkeolognya akan membuktikan kemajuan Kota Medan pada masa lalu dan akan berkesinambungan dengan masa akan datang.
Pelestarian peninggalan Kota Cina dengan memasukan unsur pendidikan maka kondisi situs ini akan tetap terjaga dan menjadi bahan kajian yang penting bagi kota Medan bahkan di dunia tentang perdagangan pada masa lampau.

2.      Economic (Ekonomi)
Sebagai wilayah yang berkembang pada masa lampau pada bidang perdagangan dan wilayah jalur transportasi laut menjadikan Medan sebagai pelabuhan penting bagi perdagangan. Bukti-bukti Kota Cina yang mengalami kemajuan pada masa kejayaannya pada masa lalu hampir hilang. Dengan bukti-bukti arkelog yang ditemukan, maka semakin membuktikan bahwa Medan Marelan sebagai wilayah perdagagan. Untuk menjaga peninggalan ini, maka diperlukan usaha untuk melestarikannya. Upaya yang dilakukan selain dari education (pendidikan), maka dilakukan pula melalui penerapan economic (ekonomi).
Penerapan ekonomi dalam upaya pelestariannya dengan melakukan kerjasama dengan pihak travel perjalanan wisata agar menjadikan destinasi pilihan kunjungan budaya baik domestik dan mancanegara. Dengan demikian, pendapatan akan diperoleh bagi Kota Medan, bahkan pendapatan bagi situs Kota Cina Medan Marelan. Dengan pendapatan yang diperoleh ini, maka akan dapat membantu anggaran yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pelestarian situs Kota Cina Medan Marelan.
Pengelolaan situs secara profesional seperti halnya peninggalan budaya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Mesjid Demak dan lain-lain akan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan situs tersebut. Selain itu juga akan menambah pendapatan masyarakat sekitarnya untuk melakukan usaha mikro/kecil yang terkait dengan pendukung keberadaan situs Kota Cina Medan Marelan. Menjual cindramata bagi pengunjung dan paket kunjungan akan memberikan nilai lebih bagi keberadaan Kota Cina ini.

3.      Ecology (Ekologi)
Kota Cina yang ada di Kampung Pasir Kecamatan Medan Marelan harus terpelihara dan terawat dari lingkungannya. Lingkungan yang mendukung akan dapat membantu dalam upaya pelestariannya seperti kebersihan, keasrian dan jauh dari penambangan tanah dan lingkungan galian akan membantu Kota Cina semakin baik. Pengunjung seperti masyarakat umum, pelajar/mahasiswa yang datang dan merasa nyaman untuk mengunjungi Kota Cina tersebut. Pengelolaan dan penggalian yang masih berlangsung tidak merusak tatanan lingkungan asli dan menambah pohonan akan menjadikan situs ini akan lebih baik. Selain itu juga menjadikan taman yang bertemakan sejarah dan peninggalan arkeolog akan mempermudah jalan untuk melestarikannya.
Faktor lingkungan sangat penting dalam proses pelestarian peninggalan ini. Sebagai situs budaya, maka sentuhan lingkungan sangat penting karena manusia dan alam harus saling terkait. Untuk itu keselarasan diantara manusia dan lingkungan, maka keberadaan Kota Cina Medan Marelan akan menjadi situs budaya yang akan dikenal seluruh dunia karena masa lalu dan masa saat ini dan akan datang akan menjadi bukti sejarah yang tak terlupakan bagi kemajuan Kota Medan.
Hubungan dengan situs peninggalan budaya, maka Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Berawawasan lingkungan saling terkait. Hal ini sebagai sesuatu yang berhubungan dalam pemenuhan kebutuhan saat ini saja, namun untuk kebutuhan di masa akan datang. Untuk itu ecology (lingkungan) sangat penting dalam upaya pelestarian peninggalan situs Kota Cina Medan Marelan.

Melalui penerapan 3E (Education, Economic, Ecology), uapaya tersebur saling berhubungan satu sama lain. Education berperan untuk memberikan ilmu pengetahuan bagi yang mengunjungi kawasan Kota Cina. Untuk Economic, akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan juga pengelola Kota Cina sehingga akan membantuk upaya untuk melakukan penataan yang lebih baik. Sedangkan Ecology (Ekologi) akan menjadikan Kota Cina tetap terjaga keberlangsungannya sepanjang waktu untuk menjadi sejarah yang bernilai.
 Gambar. 1. Penerapan 3E untuk Pelestarian Kota Cina Medan Marelan

Jika salah satu dari 3E tersebut tidak dilakukan/berjalan maka akan mempengaruhi unsur yang lainnya. Oleh karena itu agar 3E (Education, Economic, Ecology) dapat terlaksana maka mengintegrasikan ke tiga bagian tersebut sesuai dengan upaya pelestarian peninggalan Kota Cina secara berkelanjutan. Dengan demikian, bukan orang-orang di Medan Marelan saja yang harus melestarikannya, namun tanggung jawab bersama akan menjadikan Kota Cina di Medan Marelan semakin baik kondisinya sehingga hingga masa akan datang.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian diatas antara lain
1.      Kota Cina terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Provinsi Sumatera Utara.
2.      Beberapa temuan artefak yang ditemukan di lokasi situs Kota Cina Medan Marelan antara lain fragmen keramik Cina, arca dari bahan batu dan logam dengan ciri Cola style dari India Selatan, struktur bangunan bata (diduga candi), koin logam dengan lubang persegi di bagian tengahnya., fragmen gerabah, fragmen kaca, manik-manik serta sisa papan perahu yang ditemukan di situs Keramik Chingpai yang merupakan jenis keramik, identik dengan bentuk wadah yang ukurannya relatif kecil dan tipis.
3.      Melestarikan peninggalan Kota Cina di Medan Marelan dapat diterapkan melalui 3E (Education, Economic, Ecology) sehingga keberadaanya dapat terjaga sampai masa akan datang.

B.     Saran
1.      Bagi Pemerintah Kota Medan untuk meningkatkan anggaran dalam upaya pelestarian Kota Cina Medan Marelan dan pemberian zona aman dalam melakukan penelitian lanjutan terhadap situs ini untuk menjadi lebih baik
2.      Melakukan pengenalan situs Kota Cina kepada masyarakat luas terutama pelajar/mahasiswa melalui kegiatan yang tidak terfokus pada Kota Medan namun daerah sekitarnya seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai Binjai, Langkat dan bahkan negara-negara sekitar selat Malaka
3.      Menerapkan 3E (Education, Economic, Ecology) secara benar-benar bagi pengelola situs Kota Cina, Pemerintah Kota, Lembaga terkait dan masyarakat.

LAMPIRAN FOTO DAN GAMBAR



DAFTAR PUSTAKA

Ambary, H. Muarif, 1984. Further Notes On Classification Of Ceramics From The Excavation Of Kota Cina, dalam Studies On Ceramics, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 63–72

Milner, A. C., dkk., 1978. A Note On Aru And Kota Cina. Indonesia, October, 26

McKinnon, E. E. dan T. Luckman Sinar, 1981. A Note On Pulau Kompei In Aru Bay, Northeastern Sumatera, dalam INDONESIA Vol. 32. Southeast Asia Programme, Cornell University, hal. 49–73

https://pussisunimed.files.wordpress.com/2010/06/segitiga-arkelogi-di-sumutra-utara-daniel-p-511.jpg



FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA
TINGKAT  SMA SE-SUMATERA UTARA TAHUN 2015

JUDUL KARYA TULIS      : Menerapkan 3E (Education, Economic, Ecology) untuk Melestarikan Peninggalan Kota Cina di Medan Marelan
Nama Lengkap                     : Yuliasti
Jenis Kelamin                        : Perempuan
Tempat, tanggal lahir              : Medan, 1 Juli 1998
Nama Sekolah                       : SMA Negeri 15 Medan
Alamat Sekolah                      : Jl. Sekolah Pembangunan No. 7 Medan
No HP                                   : 082272887304
Email                                      : Yuliasti82@yahoo.co.id
Facebook                               : Yuli Asti                                      

Nama Lengkap                       : Nurzafira Eriza
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Tempat, tanggal lahir                : Tanjung Balai, 21 November 1999
Nama Sekolah                         : SMA Negeri 15 Medan
Alamat Sekolah                        : Jl. Sekolah Pembangunan No. 7 Medan­                  
No HP                                     : 081320340215
Email                                        : eriza_nurzafira@yahoo.com    
Facebook                                 : Nurzafira Eriza
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis yang kami buat adalah asli, tidak menjiplak atau meniru dari karya tulis manapun. Kami bersedia mengikutkan karya tulis ini ke ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat  SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kantor Balai Arkeologi Medan.  Apabila karya tulis ini menang dalam ajang lomba tersebut, kami mengijinkan tulisan tersebut dipublikasikan. Apabila karya tulis ini tidak menang dalam ajang lomba tersebut, hak dan tanggung jawab sepenuhnya kembali milik kami.
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 15 Medan                                                Peserta Lomba,


Drs. Darwin Siregar, M.Pd                                                    Yuliasti      
NIP. 19590807 198803 1 004                                                 NIS. 12785                                       






Tidak ada komentar:

Posting Komentar