MENERAPKAN
3E (EDUCATION, ECONOMIC, ECOLOGY) UNTUK
MELESTARIKAN PENINGGALAN KOTA CINA DI MEDAN MARELAN
Diajukan
untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja
Tingkat
SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015
dalam
Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70
Kantor
Balai Arkeologi Medan
Oleh :
KETUA KELOMPOK:
YULIASTI
NIS: 12785
ANGGOTA:
NURZAFIRA ERIZA
NIS:
13088
SMA
NEGERI 15 MEDAN
Jl. Sekolah Pembangunan No. 7 Medan
Kode Pos 20128, Telp. 061-8456806
Http://sman15medan.sch.id. Email : sma15_medan@yahoo.com
LEMBAR
PENGESAHAN
MENERAPKAN
3E (EDUCATION, ECONOMIC, ECOLOGY)
UNTUK MELESTARIKAN PENINGGALAN KOTA CINA DI MEDAN MARELAN
Diajukan
untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja
Tingkat
SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015
dalam
Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70
Kantor
Balai Arkeologi Medan
Disusun Oleh :
KETUA KELOMPOK:
YULIASTI
NIS: 12785
ANGGOTA:
NURZAFIRA ERIZA
NIS:
13088
Mengetahui, Medan, 31 Juli 2015
Kepala
SMA Negeri 15 Medan Pembimbing,
Drs. Darwin Siregar, M.Pd Sofyanto, S.Pd., M.Pd
NIP. 19590807 198803 1 004 NIP. 19830522 201001 1 015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena
dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Menerapkan 3E (Education, Economic, Ecology) Untuk Melestarikan
Peninggalan Kota Cina Di Medan Marelan”
Meskipun
banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses penyusunan karya
tulis ini terutama waktu dan referensi, sehingga karya tulis ini dapat iikut
sertakan dalam lomba karya tulis ilmiah remaja tingkat SMA Se Sumatera Utara
Tahun 2015 yang diselenggarakan Balai Arkeologi Medan. Sebagai ucapkan terima
kasih kepada Ayah dan Ibu kami dirumah yang telah memberikan bantuan materil
maupun do’anya, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat terselesaikan. Selain
itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sofyanto, S.Pd., M.Pd
selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dan
Kepala SMA Negeri 15 Medan Drs. Darwin Siregar, M.Pd.
Semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca, dengan menyadari karya tulis masih
jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan
karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih untuk semuanya.
Medan,
31 Juli 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 1
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan............................................... 2
D.
Metode Penulisan.................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kota Cina Medan Marelan..................................................... 3
B. Penerapan 3E (Education, Economic, Ecology).................... 5
BAB III: PENUTUP...................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................ 9
B. Saran..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
BIODATA PENULIS................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia banyak yang
tidak mengetahui sejarah dan benda/bangunan peninggalan-peninggalan penting
bagi perkembangan bangsa dan negera Indonesia. Dibutuhkan usaha/upaya untuk memberikan
informasi mengetahui peninggalan-peninggalan yang ada di Indonesia untuk
diperkenalkan dijaga kelestariannya. Peninggalan-peninggalan yang penting di
Indonesia yang tidak terjaga sehingga mulai rusak dan bahkan hilang. Peninggalan
arkeolog yang ditemukan berbagai benda-benda dari aktivitas pada masa itu,
alat-alat pembayaran ataupun hal-hal lainnya mulai sulit untuk terjaga dan
tidak terlestarikan. Benda-benda tersebut akan menjadi benda sejarah karena
tidak akan ditemukan pada zaman seperti sekarang. Dari berbagai benda-benda
peninggalan dari aktivitas pada masa itu akan bisa menceritakan aktivitas pada
masa itu yang bisa dilihat dari karakteristik yang ditemukan.
Merealisasikan untuk menjaga dengan
melestartikan peninggalan seperti peninggalan halnya Kota Cina yang ada di
Medan Marelan Kota Medan sangatlah sulit. Kota Cina sebagai wilayah bersejarah
yang mengalami pusat perdagangan internasional yang sangat pesat pada masa itu akan
dapat mengungkapkan bagaimana sebenarnya Kota Medan sebagai ibukota Propinsi
Sumatera ini dapat maju dan berkembang seperti saat ini.
Untuk
mengkaji secara dalam tentang kelestarian dan peninggalan dan Kota Cina yang
berada di Medan Marelan maka karya tulis disusun dengan menghubungkan penerapan
3E (Education, Economic, Ecology)
sebagai upaya menjaga pelestarian peninggalan yang ada di sana.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
peninggalan Kota Cina di Medan Marelan?
2. Bagaimana
upaya yang dilakukan untuk melestastarikan peninggalan Kota Cina di Medan
Marelan?
C.
Tujuan
dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan
ini adalah:
1. Untuk
mengetahui tentang Kota Cina Medan Marelan masa lalu
2. Untuk
mengetahui upaya pelestarian peninggalan Kota Cina Medan Marelan
Sedangkan manfaat penulisan
ini yaitu:
1. Mengetahui
tentang Kota Cina Medan Marelan sebagai peninggalan masa lalu
2. Mengetahui
upaya pelestarian peninggalan Kota Cina Medan Marelan sebagai situs yang
bernilai tinggi
D.
Metode
Penulisan
Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumenter yakni salah satu metode pengumpulan data
yang digunakan dalam menelusuri data historis (Burhan Bungin, 2007, hal 121).
Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data berupa dokumen tulisan dan
artikel dari media cetak dan media elektronik.
Data dokumenter yang telah
dikumpulkan nantinya akan diurai dan dianalisis dengan menggunakan analisa isi
dokumen (Content analysis document).
Metode penulisan Content analysis document adalah yakni teknik yang digunakan
untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan
dilakukan secara objektif dan sistematis (Moleong, 2007, 220).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kota
Cina Medan Marelan
Kota
Cina merupakan salah satu situs maritim yang potensial di pesisir timur
Sumatera. Secara administratif terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan
Medan Marelan, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Secara astronomis Kota Cina
terletak pada 3º 43´ LU dan 98º 38´ BT yang berada di daerah aliran dua sungai
besar yang bermuara di Selat Malaka dengan luas wilayah situs 25 Ha (McKinnon,
1978:1-5). Dua sungai tersebut adalah Sungai Deli dan Sungai Belawan yang
berhulu dari daerah pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di pesisir timur
Pulau Sumatera.
Pantai
Timur Sumatera memiliki letak yang strategis secara geografis dan terbuka
terhadap kontak serta interaksi dengan dunia luar. Berada tepat menghadap
langsung ke Selat Malaka yang menjadi jalur lalu lintas perdagangan
internasioal, menjadikan beberapa tempat di sekitar pesisir pantai timur
Sumatera pernah menjadi bandar dagang yang cukup ramai pada masanya.
Keterbukaan lokasi bandar-bandar dagang tersebut, mempengaruhi karekteristik
masyarakat bahari bersifat lebih terbuka, baik dalam adaptasinya dengan segala
sesuatu yang baru maupun keterbukaannya dalam menerima aspek-aspek kebudayaan
baru yang sebelumnya tidak mereka miliki serta memiliki orientasi kehidupan
ekonominya dari perdagangan (Ambary,2000:12).
Letak
Kota Cina yang ada di Medan Marelan yang langsung menuju laut lepas merupakan
tempat yang cocok untuk berlabuh dan singgah para pedagang asing. Dalam sejarah
perdagangan dunia, tercatat bahwa Selat Malaka merupakan wilayah perairan yang
paling ramai di jalur Asia. Selat Malaka sebagai jalur perdagangan laut sering
disebut sebagai Jalur Sutera Laut atau Jalur Sutera Kedua. Adapun komoditas
yang diperdagangkan berasal dari berbagai wilayah di Nusantara, Cina, Eropa,
India dan Timur Tengah.
Beberapa temuan artefakt yang
ditemukan di lokasi situs Kota Cina Medan Marelan antara lain fragmen keramik
Cina, arca dari bahan batu dan logam dengan ciri Cola style dari India Selatan, struktur bangunan bata (diduga
candi), koin logam dengan lubang persegi di bagian tengahnya., fragmen gerabah,
fragmen kaca, manik-manik serta sisa papan perahu yang ditemukan di situs Kota
Cina dapat diindikasikan sebagai sisa aktivitas kemaritiman masa lalu di Kota
Cina dan di pesisir timur Pulau Sumatera umumnya (Koestoro, dkk.,2004:31).
Keramik
Chingpai yang merupakan jenis keramik, identik dengan bentuk wadah yang
ukurannya relatif kecil dan tipis. Bahan dasarnya menggunakan stoneware
dengan glasir warna putih/bening yang dihasilkan dari mineral silika (Si) yang
terkadang mengalami efek samping dari pembakaran pada suhu yang tinggi, berupa
retakan halus pada permukaan wadah yang sering disebut pecah seribu. Keramik Chingpai
menjadi komoditas perdagangan setelah masa keemasan keramik celadon, keramik Chingpai
diproduksi pada masa Dinasti Sung hingga Dinasti Yuan yang berkisar antara
abad ke-12 hingga akhir abad ke-14 (Ambary,1984:69).
Objek
arkeologi lain yang ada di situs ini adalah dua arca Buddha yang terbuat dari
bahan batu granit.Arca Buddha pertama dikenali sebagai Buddha Amithaba
dengan sikap tangannya dhyanamudra, arca Buddha berikutnya juga dikenali
sebagai Buddha Amitabha juga dengan sikap tangan dhyanamudra dengan
Usnisa (sebuah lidah api yang muncul dari puncak kepala), pada bagian
tangan dan kaki lapisan kainnya dilipat tebal sehingga menyerupai gelang. Kedua
arca Buddha tersebut memiliki gaya khas India Selatan (cola style)yang
berasal dari abad ke-12–13 Masehi (McKinnon,1993/1994:59–60).
Selain itu ditemukan juga arca
bersifat Hindu yang diduga merupakan arca Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi tanpa
bagian kepala. Temuan lain adalah lingga dan yoni, sekarang disimpan sebagai
koleksi di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Selain temuan arca, McKinnon
(1978:68) dalam penelitiannya menemukan beberapa struktur bangunan dari batu
bata, fragmen kaca, fragmen gerabah, dan kepingan koin Cina yang berasal dari
abad ke-11 — 13 serta manik-manik. Banyak koin ditemukan tetapi hanya beberapa
yang dapat diidentifikasi, antara lain yang berasal dari masa Dinasti Tang abad
ke-8 — 10, Dinasti Sung selatan abad ke-12–13, sebagian dari masa Dinasti Sung
utara abad ke-11–12 (Milner,1978:28).
B.
Penerapan
3E (Education, Economic, Ecology)
Melestarikan
peninggalan Kota Cina di Medan Marelan dapat diterapkan melalui 3E (Education, Economic, Ecology) yang
dilakukan secara integratis dan berkelanjutan sehingga akan menjadikan situs
ini lebih baik dari kondisi sebelumya. Masyarakat diharapkan akan lebih kenal
dan menjaga keberadaan situs ini sebagai sesuatu yang mempunyai nilai dan
berharga tinggi. Untuk ini 3E akan diuraikan dibawah ini:
1.
Education (Pendidikan)
Melalui
Education (pendidikan), Kota Cina di
Medan Marelan dapat dijadikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk ilmu
pengetahuan berupa sejarah atau pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia terutama pelajar/mahasiswa. Menambah ilmu pengetahuan atau wawasan
agar lebih mengenal peninggalan-peninggalan di Indonesia guna tetap terpelihara
tidak diambil oleh pihak negara lain yang mengaku sebagai pemilik peninggalan
tersebut.
Kepunahan peninggalan dapat terjadi
kapanpun dan dimanapun harus melakukan pelestarian melalui berbagai upaya
sehingga kebanggaan pada masa lampau terhadap peninggalan-peninggalan yang ada
di Kota Cina tetap terjaga. Peninggalan yang sudah lama ditinggalkan sejak lama
akan meninggalkan benda-benda peninggalan dari berbagai aktivitas yang
menceritakan kegiatan pada masa itu.
Oleh
karena itu, upaya secara edukatif harus terus dilakukan dengan melakukan
penyebaran informasi dan pengetahun terhadap masyarakat terutama
siswa/mahasiswa. Kegiatan dalam bentuk pendidikan berupa pelatihan, kunjungan
atau pemutaran video yang menceritakan tentang Kota Cina Medan Marelan sehingga
nilai-nilai pendidikan akan tertanam dalam diri siswa/mahasiswa. Selain itu
juga dengan melakukan berbagai kegiatan di bidang pendidikan tentang Kota Cina
sebagai peninggalan sejarah dengan temuan arkeolognya akan membuktikan kemajuan
Kota Medan pada masa lalu dan akan berkesinambungan dengan masa akan datang.
Pelestarian
peninggalan Kota Cina dengan memasukan unsur pendidikan maka kondisi situs ini
akan tetap terjaga dan menjadi bahan kajian yang penting bagi kota Medan bahkan
di dunia tentang perdagangan pada masa lampau.
2. Economic (Ekonomi)
Sebagai
wilayah yang berkembang pada masa lampau pada bidang perdagangan dan wilayah
jalur transportasi laut menjadikan Medan sebagai pelabuhan penting bagi
perdagangan. Bukti-bukti Kota Cina yang mengalami kemajuan pada masa
kejayaannya pada masa lalu hampir hilang. Dengan bukti-bukti arkelog yang
ditemukan, maka semakin membuktikan bahwa Medan Marelan sebagai wilayah
perdagagan. Untuk menjaga peninggalan ini, maka diperlukan usaha untuk
melestarikannya. Upaya yang dilakukan selain dari education (pendidikan), maka dilakukan pula melalui penerapan economic (ekonomi).
Penerapan
ekonomi dalam upaya pelestariannya dengan melakukan kerjasama dengan pihak
travel perjalanan wisata agar menjadikan destinasi pilihan kunjungan budaya
baik domestik dan mancanegara. Dengan demikian, pendapatan akan diperoleh bagi
Kota Medan, bahkan pendapatan bagi situs Kota Cina Medan Marelan. Dengan
pendapatan yang diperoleh ini, maka akan dapat membantu anggaran yang
dibutuhkan untuk pengelolaan dan pelestarian situs Kota Cina Medan Marelan.
Pengelolaan
situs secara profesional seperti halnya peninggalan budaya Candi Borobudur,
Candi Prambanan dan Mesjid Demak dan lain-lain akan dapat meningkatkan
pendapatan daerah dan situs tersebut. Selain itu juga akan menambah pendapatan
masyarakat sekitarnya untuk melakukan usaha mikro/kecil yang terkait dengan pendukung
keberadaan situs Kota Cina Medan Marelan. Menjual cindramata bagi pengunjung
dan paket kunjungan akan memberikan nilai lebih bagi keberadaan Kota Cina ini.
3. Ecology (Ekologi)
Kota
Cina yang ada di Kampung Pasir Kecamatan Medan Marelan harus terpelihara dan
terawat dari lingkungannya. Lingkungan yang mendukung akan dapat membantu dalam
upaya pelestariannya seperti kebersihan, keasrian dan jauh dari penambangan
tanah dan lingkungan galian akan membantu Kota Cina semakin baik. Pengunjung seperti
masyarakat umum, pelajar/mahasiswa yang datang dan merasa nyaman untuk
mengunjungi Kota Cina tersebut. Pengelolaan dan penggalian yang masih
berlangsung tidak merusak tatanan lingkungan asli dan menambah pohonan akan
menjadikan situs ini akan lebih baik. Selain itu juga menjadikan taman yang
bertemakan sejarah dan peninggalan arkeolog akan mempermudah jalan untuk
melestarikannya.
Faktor
lingkungan sangat penting dalam proses pelestarian peninggalan ini. Sebagai
situs budaya, maka sentuhan lingkungan sangat penting karena manusia dan alam
harus saling terkait. Untuk itu keselarasan diantara manusia dan lingkungan,
maka keberadaan Kota Cina Medan Marelan akan menjadi situs budaya yang akan
dikenal seluruh dunia karena masa lalu dan masa saat ini dan akan datang akan
menjadi bukti sejarah yang tak terlupakan bagi kemajuan Kota Medan.
Hubungan
dengan situs peninggalan budaya, maka Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dan
Pembangunan Berawawasan lingkungan saling terkait. Hal ini sebagai sesuatu yang
berhubungan dalam pemenuhan kebutuhan saat ini saja, namun untuk kebutuhan di
masa akan datang. Untuk itu ecology
(lingkungan) sangat penting dalam upaya pelestarian peninggalan situs Kota Cina
Medan Marelan.
Melalui
penerapan 3E (Education, Economic,
Ecology), uapaya tersebur saling berhubungan satu sama lain. Education berperan untuk memberikan ilmu
pengetahuan bagi yang mengunjungi kawasan Kota Cina. Untuk Economic, akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan juga
pengelola Kota Cina sehingga akan membantuk upaya untuk melakukan penataan yang
lebih baik. Sedangkan Ecology (Ekologi)
akan menjadikan Kota Cina tetap terjaga keberlangsungannya sepanjang waktu untuk
menjadi sejarah yang bernilai.
Jika salah satu dari 3E tersebut
tidak dilakukan/berjalan maka akan mempengaruhi unsur yang lainnya. Oleh karena
itu agar 3E (Education, Economic, Ecology)
dapat terlaksana maka mengintegrasikan ke tiga bagian tersebut sesuai dengan
upaya pelestarian peninggalan Kota Cina secara berkelanjutan. Dengan demikian,
bukan orang-orang di Medan Marelan saja yang harus melestarikannya, namun
tanggung jawab bersama akan menjadikan Kota Cina di Medan Marelan semakin baik
kondisinya sehingga hingga masa akan datang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari uraian diatas antara lain
1. Kota
Cina terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Provinsi
Sumatera Utara.
2. Beberapa
temuan artefak yang ditemukan di lokasi situs Kota Cina Medan Marelan antara
lain fragmen keramik Cina, arca dari bahan batu dan logam dengan ciri Cola style dari India Selatan, struktur
bangunan bata (diduga candi), koin logam dengan lubang persegi di bagian
tengahnya., fragmen gerabah, fragmen kaca, manik-manik serta sisa papan perahu
yang ditemukan di situs Keramik
Chingpai yang merupakan jenis keramik, identik dengan bentuk wadah yang
ukurannya relatif kecil dan tipis.
3. Melestarikan
peninggalan Kota Cina di Medan Marelan dapat diterapkan melalui 3E (Education, Economic, Ecology) sehingga
keberadaanya dapat terjaga sampai masa akan datang.
B.
Saran
1. Bagi
Pemerintah Kota Medan untuk meningkatkan anggaran dalam upaya pelestarian Kota
Cina Medan Marelan dan pemberian zona aman dalam melakukan penelitian lanjutan
terhadap situs ini untuk menjadi lebih baik
2. Melakukan
pengenalan situs Kota Cina kepada masyarakat luas terutama pelajar/mahasiswa
melalui kegiatan yang tidak terfokus pada Kota Medan namun daerah sekitarnya
seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai Binjai, Langkat dan bahkan negara-negara
sekitar selat Malaka
3. Menerapkan
3E (Education, Economic, Ecology)
secara benar-benar bagi pengelola situs Kota Cina, Pemerintah Kota, Lembaga
terkait dan masyarakat.
LAMPIRAN FOTO DAN GAMBAR
DAFTAR
PUSTAKA
Ambary, H. Muarif, 1984. Further
Notes On Classification Of Ceramics From The Excavation Of Kota Cina, dalam
Studies On Ceramics, Jakarta:
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 63–72
Milner, A. C., dkk., 1978. A
Note On Aru And Kota Cina. Indonesia, October, 26
McKinnon, E. E. dan T. Luckman
Sinar, 1981. A Note On Pulau Kompei In Aru Bay, Northeastern Sumatera, dalam
INDONESIA Vol. 32. Southeast
Asia Programme, Cornell University, hal. 49–73
https://pussisunimed.files.wordpress.com/2010/06/segitiga-arkelogi-di-sumutra-utara-daniel-p-511.jpg
FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA KARYA
ILMIAH REMAJA
TINGKAT
SMA SE-SUMATERA UTARA TAHUN 2015
JUDUL
KARYA TULIS : Menerapkan 3E (Education,
Economic, Ecology) untuk Melestarikan Peninggalan Kota Cina di Medan
Marelan
Nama
Lengkap : Yuliasti
Jenis
Kelamin
:
Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Medan,
1 Juli 1998
Nama Sekolah : SMA Negeri 15 Medan
Alamat Sekolah : Jl.
Sekolah Pembangunan No. 7 Medan
No HP
: 082272887304
Email : Yuliasti82@yahoo.co.id
Facebook : Yuli Asti
Nama
Lengkap : Nurzafira
Eriza
Jenis
Kelamin
: Perempuan
Tempat, tanggal lahir
: Tanjung
Balai, 21 November 1999
Nama Sekolah : SMA
Negeri 15 Medan
Alamat
Sekolah : Jl.
Sekolah Pembangunan No. 7 Medan
No HP : 081320340215
Email : eriza_nurzafira@yahoo.com
Facebook : Nurzafira Eriza
Dengan ini
menyatakan bahwa karya tulis yang kami buat adalah asli, tidak menjiplak atau
meniru dari karya tulis manapun. Kami bersedia mengikutkan karya tulis ini ke
ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat SMA Se-Sumatera Utara Tahun 2015
yang diselenggarakan oleh Kantor Balai Arkeologi Medan. Apabila karya
tulis ini menang dalam ajang lomba tersebut, kami mengijinkan tulisan tersebut
dipublikasikan. Apabila karya tulis ini tidak menang dalam ajang lomba
tersebut, hak dan tanggung jawab sepenuhnya kembali milik kami.
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 15 Medan Peserta Lomba,
Drs. Darwin Siregar, M.Pd Yuliasti
NIP. 19590807 198803 1 004 NIS. 12785
Tidak ada komentar:
Posting Komentar