Salju

Jumat, 07 April 2017

Resume 2 (Perencanaan, Instruksi, dan Teknologi)



Resume 2
Psikologi Pendidikan 
Nama : Yuliasti
NIM   : 161301027

PERENCANAAN, INSTRUKSI, DAN TEKNOLOGI

PERENCANAAN
Perencanaan adalah aspek penting untuk menjadi guru yang kompeten (Parkay & Mass, 2000).
Perencanaan Instruksional
Perencanaan Instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Guru perlu menentukan seperti apa dan bagaimana mereka akan mengajar.  

Kerangka Waktu
Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”. Berikut ini salah satu contoh rencana dan tugas (Douglass & Douglass, 1993).
Apa yang Perlu Dilakukan
  • Menentukan tujuan instruksional (Apa yang harus saya capai?)
  • Merencanakan kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
  • Menentukan prioritas (Tugas mana yang lebih penting?)
Waktu Melakukannya
  •  Membuat estimasi waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
  • Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan?)
  • Fleksibel (Bagaimana saya akan menangani situasi yang tak terduga?)

PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Biasanya, fokus di sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru. Dalam pendekatan ini, perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid. 
1. Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
    Tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.

2   a.  Menciptakan Sasaran Behavioral
   Sasaran behavioral (behavioral objectives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager (1962), sasaran behavioral harus spesifik. Mager percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung tiga bagian :
a.       Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
b.   Kondisi di mana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.
c.       Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima.


3  b.  Menganalisis Tugas
  Analisis tugas yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen (Alberto & Troutman, 1999). Analisis ini dapat melalui tiga langkah dasar (Moyer & Dardig, 1978) :
a.       Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.  Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas, seperti kertas, pensil,  kalkulator, dan sebagainya.
c.       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan.


     c. Menyusun Taksonomi Instruksional
   Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi Bloom dikembangkan oleh Benjamin Bloom dkk (1956). Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain : kognitif, afektif, dan psikomotor.
           Domain Kognitif. Taksonomi kognitif Bloom mengandung enam sasaran (Bloom dkk., 1956):
a.      Pengetahuan
b.      Pemahaman
c.       Aplikasi
d.      Analisis
e.       Sintesis
f.        Evaluasi
Domain Afektif. Taksonomi afektif terdiri dari lima sasaran yang berhubungan dengan respons emosional terhadap tugas (Krathwohl, Bloom, & Masia, 1964), antara lain :
a.      Penerimaan
b.      Respons
c.       Menghargai
d.      Pengorganisasian
e.       Menghargai karakterisasi
Domain Psikomotor. Kebanyakan dari kita menghubungkan aktivitas motor dengan pendidikan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis dengan tangan dan pengolahan kata, juga membutuhkan gerakan. Dalam sains, murid harus menggunakan peralatan yang kompleks; seni visual dan pahat membutuhkan koordinasi mata dan tangan. Sasaran psikomotor menurut Bloom adalah :
a.      Gerak refleks
b.      Gerak fundamental dasar
c.       Kemampuan perseptual
d.      Kemampuan fisik
e.       Gerakan terlatih
f.        Perilaku nondiskusif

PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER – CENTERED
Prinsip Learner – Centered
Instruksi dan perencanaan Learner – Centered difokuskan pada siswa dan bukan guru. Dalam hal ini, persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid (McCombs, 2001; McCombs & Quiat, 2001). Prinsip-prinsip ini mengandung implikasi penting bagi cara guru merancang dan mengajar, karena prinsip-prinsip tersebut didasarkan pada riset tentang cara belajar paling efektif bagi murid. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Prinsip learner – centered yang dikembangkan oleh American Psychological Association (APA) dapat diklasifikasikan berdasarkan empat faktor, antara lain :
1.      Faktor Kognitif dan Metakognitif
Ada enam prisnip, yaitu :
a.       Sifat proses pembelajaran
Melalui pengkonstruksian  makna dari informasi dan pengalaman.
b.      Tujuan proses pembelajaran
Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan si pelajar. Penting bagi guru untuk membantu murid belajar cara menentukan tujuan jangka panjang dan pendek yang bermakna.
c.       Konstruksi pengetahuan
Pelajar yang sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan cara yang mengandung makna tertentu.
d.      Pemikiran strategis
Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dn penalaran untuk mrncapai tujuan pembelajaran.
e.       Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi)
Pelajar merenungkan cara mereka belajar dan berpikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable, memilih strategi yang tepat, dan memantau kemajuan mereka menuju tujuan pembelajaran.
f.       Konteks pembelajaran
Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional.

2.      Faktor Motivasi dan Emosional
Motivasi dan emosi adalah aspek penting dari pembelajaran di mana ada tiga prinsip yaitu:
a.       Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
Keyakinan dan ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.
b.      Motivasi intrinsik untuk belajar
Rasa ingin tahu, pemikiran mendalam, dan kreativitas adalah indikator yang baik dari motivasi intrinsik anak untuk belajar.
c.       Efek motivasi terhadap usaha
Pembelajaran anak akan membaik jika guru mendorong usaha anak dan ketekunan anak pada tugas. 

3.      Faktor Sosial dan Developmental
Ada dua prinsip, antara lain :
a.       Pengaruh perkembangan pada pembelajaran
Individu akan belajar dengan baik apabila pembelajarannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
b.      Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan komunikasi dengan orang lain.

4.      Faktor Perbedaan Individual
Ada 3 prinsip, antara lain :
a.       Perbedaan individual dalam pembelajaran
Anak punya strategi yang berbeda, pendekatan berbeda, dan kemampuan berbeda untuk belajar.
b.      Pembelajaran dan diversitas
Pembelajaran akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, kultural, dan latar belakang sosial murid ikut dipertimbangkan.
c.       Standar dan penilaian
Menentukan standar yang tinggi dan menantang, dan menilai kemajuan pembelajaran dan siswa, adalah bagian integral dari proses pembelajaran.

TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Internet   
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet  berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang tak dapat diakses murid.
World Wide Web (WWW)
Sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis.
E-mail
Singkatan dari electronic mail. Merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.
Website
Lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi.
Teknologi sangat berperan penting dalam kemajuan pendidikan di mana semua orang dapat mencari, memperoleh informasi atau pengetahuan kapan pun, di mana pun, dan memiliki biaya yang murah.
     


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar